Saya yakin kita saat ini mengalami beban psikis yang berat dengan keadaan sekarang. Kita dipaksa melakukan perubahan kebiasaan yang selama ini merupakan normalnya kita dalam hidup sehari hari.
Tapi saat ini, sejak adanya coronavirus semuanya berubah. Hal hal baru yang sangat bisa menjadi tekanan buat kita.
Dihantui dengan ketakutan akan infeksi coronavirus yang spreadnya sangat cepat dan mudah. Virus ini mengakibatkan tekanan lain; banyak kita yang kehilangan pekerjaan, harus menghadapi ketakutan akan infeksi coronavirus sekaligus ketakutan mati kelaparan, memikirkan anak istri mau makan apa. Ataupun kalau masih bekerja uang masukpun mungkin menurun, sedang kebutuhan terus meningkat. Pemilik2 usaha kecil menengah bahkan besar yang tidak bergerak dibidang alkes, energi atau makanan harus memutar otak lebih keras bagaimana usahanya bisa berjalan terus, bagaimana menggaji karyawan dan mungkin bagaimana membayar pinjaman. Bahkan banyak usaha2 yang sudah tutup karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan usahanya.
Mobilitas harus diminimalisir, rumah menjadi satu2nya tempat yang di rekomendasikan saat ini. Tak ada lagi refreshing ke tempat wisata dg keluarga/teman, ngobrol santai di cafe, lunch/dinner di resto, shoping ataupun sekedar cuci mata di mall.
Tidak lagi bebas menghirup udara karena sehari hari keluar rumah mesti memakai masker, demam dan/ batuk bahkan bersin saja langsung di curigai orang. Masuk gedung harus cek suhu tubuh terlebih dahulu. Tak bebas lagi memeluk atau sekedar cipika cipiki dengan teman2, komunikasi face to face harus pakai jarak min.1 meteran. Berita berita di media tak jarang menimbulkan ketakutan bagi yang menonton atau membacanya bahkan sampai menghilangkan empati antar sesama -_-
Kebiasaan2 bahagia di bulan Ramadhan yang ditiadakan tahun ini. Kita para perantau harus menahan kerinduan dan kecemasan akan keluarga di rumah selain diri sendiri, menguatkan diri tidak berkumpul dg keluarga di ramadhan n idul fitri tahun ini. Hal yang cukup berat siih, khususnya saya dan mungkin banyak teman2 lain yg untuk pertama kalinya idul fitri tidak berkumpul bersama keluarga. Berbulan2 menumpuk rindu dan terbayang2 bahagianya di idul fitri akan berkumpul, tapi kembali lagi manusia hanya berencana Allah jualah yang menentukan. Selain itu kita pasti ada rasa khawatir juga akan keluarga di kampung halaman selain mengkhawatirkan diri sendiri.
Dan banyak hal lainnya yang menjadi beban psikis biat kita bukan? Tentu kita tidak mau berlama lama dalam sikon seperti ini kan? Pertanyaannya sampai kapan kita akan seperti ini? Sangat pahit membayangkan bagaimana indonesia kedepan jika keadaan ini masih panjang. Para ahli hanya bisa memprediksikan kapan kurvanya akan flat, kapan akan selesai. Tapi kuncinya ada pada kita masing masing. Kita semua adalah garda terdepan dalam melawan pandemi ini, petugas medis adalah garda terakhir, kita harus menjaga bagaimana caranya supaya kasusnya tidak sampai ke garda terakhir, mengingat jumlah petugas medis dan fasilitas kita yang juga tidak memadai.
Dan untuk kalian yang percaya teori konspirasi, tolong pahami dengan benar. Jangan malah jadi sepele bahkan tidak peduli terhadap bahaya Covid-19. Coronavirus ini ada dan danger, tapi memang jangan jadi panik berlebihan.
Jika ingin pandemi ini segera berakhir mari saling bahu membahu melawannya. Edukasi diri sendiri dan orang orang terdekat utk melakukan tindakan preventif menghadapi Covid-19, mesti disiplin diri sendiri dan disiplin populasi. Mari saling menguatkan, jangan malah hilang empati. Jangan pupuk stigma negatif terhadap korban meninggal dan penderita covid-19, mereka butuh dukungan. Kita semua butuh dukungan dari sesama kita, beban psikis bisa menyebabkan stress bahkan depresi yang justru membuat sistem imun menjadi down.
Setiap ujian yang diberikan pasti ada hikmah dibaliknya. Mari makin mendekatkan diri kepada Allah, banyak bersyukur dan bersabar. Dengan segala ikhtiar kita, selalu mohonkan do'a dan do'a kepada Allah, Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia dan mudah2n do'a do'a kota diijabah. Segala sesuatu terjadi dan tidak terjadi atas kehendaknya. Tapi ingat Allah slalu menyuruh hambaNYA untuk berusaha dan selanjutnya berpasrah diri kepadaNYA. Semoga Allah segera menyudahi pandemi ini.
Stay safe and stay healthy everyone 💙
Keywords : Covid19, virus, corona
vicka
Loading
Rabu, 29 April 2020
Rabu, 09 Mei 2018
Entah hati yang seperti apa lagi
Sampai kapan akan seperti ini? Sedang usia terus menua. Sedangkan
hatimu masih aja kosong.
Sampai kapan akan mematung dengan rasa? Sedang todongan
permintaan banyak yang datang.
Sampai kapan akan cuek terhadap hati yang datang? Sedang sebenarnya ingin mencintai.
Entah hati yang seperti apa lagi yang kau tunggu? Sedangkan mereka
yang datang dengan hati yang berbeda masih tidak meluluhkan
Sampai kapan ? entahlah
Bukannya tidak berusaha untuk menerima mereka, mencoba
membuka hati untuk mereka yang datang, tapi masih saja mereka hanya bisa sampai
ketokan pintu dan masih belum bisa masuk ke relung hati ini
Mungkinkah ini salah satu hukuman dari Tuhan? Tapi tidak,
jangan suudzan padaNYA yang slalu memberikan yang kau butuhkan. Nah itu jawabannya, Allah memberikan apa yang
dibutuhkan hambaNya. Belum waktunya kamu di temukan dengan yang namanya jodoh
manusia, mungkin bisa jadi akan duluan bertemu dengan jodoh yang sangat pasti
yaitu ‘maut’.
Jangan khawatirkan akan rasamu yang masih belum bisa
menetap, waktu akan memberikan jawabannya. Cukup sibukkan dirimu dengan hal-hal
positif, tebus kesalahan yang pernah di lakukan dengan lebih mendekatkan diri
padaNYA. Tokh sekarang fokusmu masih pada pendidikan, Allah maha tahu apa yang kau butuhkan, catet itu...
Sejujurnya nyaman dan bahagia dengan keadaan saat ini, tapi ‘menikah’
merupakan kewajiban dalam islam. Dan sejujurnya dari lubuk hati yang terdalam
sesuai kodratku sebagai wanita butuh seseorang tempatku berbagi dan bersandar
yang akan membimbing dan membersamai perjalanan ini. Ingin mewujudkan cita-cita
bersama dan impian-impian yang membayang. Keluarga dan teman-teman slalu
mengingatkan jangan terlalu nyaman dengan keadaan sekarang, takutnya aku lupa
bahkan tidak kefikiran untuk ke pelaminan. Hahaa…. Trima kasih sering
mengingatkan :* .insyaAllah itu gag kok, do'akan saja semoga di waktu yang tepat
di pertemukan dengan orang yang tepat; dimana keimanan dan ketaqwaan kami makin
meningkat dengan menyatunya kami dalam pernikahan. Siapakah dia? Tunggu saja
kejutan dari Sang Penguasa Segala. Mereka saja penasaran, apalagi aku. Hehee.
Allah
yang maha tahu apa yang terbaik untukku, apakah jodohku akan di pertemukan di
dunia ataukah mungkin berjodoh duluan dengan maut.
Maut? Sejujurnya aku selalu bergetar dengan kata ini. Amalku
yang jauh dari baik belum cukup untuk membelaku kelak di akhirat. Semoga Allah
masih memberikan kesempatanku untuk memperbaiki diri dan memberikan hidayahNYA
selalu hingga aku makin mendekatkan diri
padaNYA. Ohh.. Ramadhan yang makin dekat, ijinkan rinduku bertemumu dan menuntunku
menjadi lebih baik.
Jumat, 01 September 2017
KENANGAN
👀 👉
Kenangan selamanya hanya akan jadi kenangan, tak akan terulang dengan
peristiwa yang sama. Dan apakah kenangan juga untuk dilupakan? Melupakan untuk
hatimu yang lebih baik. Agar hatimu lebih lapang, tak lagi penuh sesak dengan
kenangan kenangan yang telah terjadi. Walaupun kenangan itu indah tetap saja
dia menyiksa. Menyiksa karena ingin kembali hadir dalam kenangan
tersebut, ingin mengulangnya kembali merasakan bahagia yang dulu. Menghadirkan
rindu yang entah bagaimana mengungkapnya. Pernahkan engkau merasakan rindu,
rindu yang menyesakkan dada. Pada akhirnya rindu hanya untuk kau pendam
sendiri, kau simpan sendiri. Teruslah menjalani hidup dan berpura-pura tidak
merindu. Ceritakan kerinduan-kerinduanmu dalam do’a setiap sujudmu semoga
tersampaikan, semoga waktu akan
mempertemukan kembali. Pasti tidak dengan peristiwa yang sama, karena waktu
yang tidak lagi sama, tetapi semoga bahagianya masih sama dan bahkan lebih dari
bahagia yang dulu.
Minggu, 16 April 2017
Menulis lagi disini
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?
Siapa yang menyangka hidup esok akan seperti apa?💗💗
Seperti halnya aku yang tidak pernah mengira rejekiku Allah berikan di kabupaten ini. Daerah yang sebelum mendapat broadcast lewat messenger tidak pernah aku kenal, bahkan aku dengar namanya. Tapi ternyata Allah memberikan rencana yang hebat padaku disini. meski ada juga pihak yang sering meledek akan itu. Tapi aku bersyukur sekali Allah memberikan nikmatNya disini, meski tak dipungkiri terkadang ada rasa berat disini. Terasa berat jauh dari keluarga dan lain hal sebagainya. Tapi itulah hidup, seperti jalanan; ada naik turun, belokan, lurus dan liku-likunya, tergantung kita menyikapinya.
Tepat 3 Juni 2017 ini berarti 3 tahun akau merantau disini, Banyak hal yang telah di lalui. Banyak pelajaran yang harusnya cukup mendewasakan, banyak hikmah yang harus membuat bersyukur. Dan banyak kerinduan yang meluap disini, kerinduan yang lama di pendam, kepada keluarga dan yang lain yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Pertemuan yang terjadi dengan keluarga yang tidak pernah lebih dari seminggu, tak pernah cukup untuk meredam kerinduan yang terus saja bertambah. Semakin pulang, kembali lagi kesini semakin meningkat berlipat-lipat kerinduan yang kurasa. *Namanya juga merantau ya, dan gag hanya aku yang merasakan hal demikian. Semoga Allah menjaga kita, kerinduan dan keluarga ya para perantau ;)
Banyak hal yang kita tidak pernah bisa menebaknya, selain masalah rejeki, begitu juga dengan jodoh. hmm... "jodoh" (*angguk-angguk ngerti ). Di usia yang sudah 24 tahun ini masalah jodoh adalah hal yang harus di prioritaskan juga. Apalagi sangat sering mendapat todongan tentang jodoh. Baik berupa todongan pertanyaan maupun todongan permintaan untuk segera 'MENIKAH'. Tidak hanya dari kalangan keluarga dekat-jauh, rekan kerja bahkan adek-adek junior. ternyata tidak kenal umur ya, mereka mengharapkanku untuk segera mengakhiri masa gadis dan menjalankan Sunnah nabi. Subhanallah...banyak sekali yang sayang padaku. Tak ayal lagi sudah barang tentu aku sering masuk zona perjodohan, baik dari keluarga sendiri maupun dari lingkungan kerja, bahkan mereka yang datang langsung ke keluargaku. Tapi dasar vika, susah sekali untuk membuka hati. Kenapakah? apakah belum move on or something wrong? . Baiklah. Sejujurnya aku memang tipe orang yang susah sekali ya untuk jatuh cinta, kalo untuk berteman tidak. Tapi sepertinya makin kesini aku sendiri sadar aku belum bisa membuka hati untuk menerima seseorang yang baru, bukan berarti aku belum sepenuhnya move on ya dari dia dulu yang pernah aku jatuh cinta (sebagai wanita normal tentunya aku wajar suka pada lawan jenis, dia yang kujuluki dulu s***e *** *itu dulu ya), dia yang ketika aku sadari aku fall in love padanya aku sudah memutuskan untuk tidak pernah lagi menjalankan yang namaya 'pacaran' , kecuali pacaran setelah menikah (yang tentunya lebih indah dan berpahala). Aku bersyukur itu masih jadi prinsipku sampai detik ini. Aku hanyalah wanita biasa yang masih memiliki iman yang lemah yang masih dalam proses belajar dan belajar (semoga mau mengingatkanku ya untuk saudara/i yang baca ini agar aku lebih banyak belajar lagi), Aku percaya Allah pada waktuNya akan mempertemukan dan menyatukan aku dengan orang yang tepat. Jika saat ini aku masih belum menerima seseorang untuk menemaniku menjalani hidup, itu mungkin karna aku masih terfokus untuk melanjutkan kuliahku. Meski orangtuaku udah sering sambil bercanda menanyakan siapakah kira-kira calon menantu dan kapan kira-kira akan menimang cucu dari putri bungsunya ini. hihii seperti biasa jawabannya"doain aja ya pa". Tapi tak bisa di pungkiri juga ketika melihat anak-anak kecil atau keluarga-keluarga yang penuh cinta, tentunya aku juga ingin memiliki keluarga sendiri. Tapi inget kuliah lagi mau fokus kuliah dululah. jadi kalau di doain ibu-ibu atau bapak-bapak sini, mudah-mudahan ntar sambil kuliah vika ketemu jodohnya ya; di Amiinin donk ;) . Jodoh kita telah di tentukan oleh Allah, tidak ada yang perlu di risaukan. Tapi bukan berarti kita tidak berusaha, dan pacaran juga bukan bentuk usaha yang di anjurkan dalam islam. Usaha yang kita lakukan adalah berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi seorang istri/suami, memperbaiki diri di hadapan Allah. Semoga kita yang masih single segera di pertemukan Allah dengan jodoh dunia akhirat kita pada waktu, cara dan orang yang tepat menurutNya ,yang akan membawa kita dan keluarga ke JannahNya.Masalah maut kita manusia juga tidak pernah bisa memperkirakannya, kapan Allah akan mengambil nyawa kita, mungkin sebentar lagi, besok, bulan depan atau tahun-tahun berikutnya. Hanya Allah yang tahu. Aku sangat jauh dari kata baik, jauh dari kata sholeha, entah amalan apa yang ku punya yang bisa menjagaku dari siksaanNya kelak. mohon ingatkan aku ya saudara-saudariku untuk lebih memperbaiki diri lagi, untuk lebih menjagaku dari menuruti hawa nafsu duniawi belaka. mohon ingatkan aku, dan jika kelak engkau tak menemukanku di surga bersamamu, tolong mohonkan pada Allah untuk ikut serta denganmu ke Surga-Nya.
Kamis, 27 November 2014
Feel vs Commitment
Ada yang lebih penting dari hanya melepaskan
rasa yang ada
Ada yang lebih penting di jaga, daripada
mengungkapkan rasa
Ada yang lebih baik di utamakan, daripada
mengutamakan rasa yang entah benar atau salah
Komitmen ini menuntunku, membuatku lebih bisa
menjadikannya ringan
Komitmen ini membuatku jadi lebih kuat dari yang
kufikir
Ku akui rasa itu masih tak hilang, tapi bukan
lagi jadi masalah yang memenuhi fikiran
Jadi selama ini rasa itu masalah? Opss bukan,
maksudku rasa ini menjadikan aku bukan aku yang sebelumnya. Sebelumnya aku
bukanlah orang yang membiarkan rasa seperti ini mengambil waktuku, tapi kali
ini? Rasa ini cukup menyita waktuku
Rasa ini membuat fikiranku jadi ingat tentang *B
Walaupun sekarang rasa ini masih sama, tapi ku
hadapi dengan cara yang berbeda
Komitmen ini selalu berteriak menegurku,
komitmen ini mengingatkanku untuk tak membuang waktu jadi sia-sia
Bukankah aku sadar sendiri rasa ini masih
terlalu muda untuk hadir sekarang :D
Lalu salahkah? Bukan juga
Menyesali rasa ini ada? tidak
Khan rasa ini hadiah dari yang Maha Cinta
Aku menghargai dan mensyukuri setiap rasa yang
hadir, yang di karuniakanNya
Lalu?
Aku hanya berusaha meyakini diriku untuk
memenuhi prinsip dan komitmen yang tlah aku buat
Komitmen yang aku peruntukkan bagi diri sendiri,
yang harus aku patuhi karena aku menyadari komitmen ini merupakan tuntunan
untukku agar hati dan diri ini senantiasa terjaga
Apakah tidak pernah berubah fikiran?oohh
pertanyaan ini -_-
Jujur, ku akui aku kadang tak seteguh itu.
Terkadang rasa ini lebih menguasaiku
Tapi disaat lain, Yang Maha Cinta menuntun dan
membimbingku untuk kembali menaati komitmen itu
Hingga pada waktunya nanti, sesuai janji-Nya
Semua akan indah pada waktunya, hanya butuh
bersabar, lebih sabar lagi,
Butuh perbaikan diri, butuh persiapan dalam
segala sisi agar pada waktu yang tlah DIA janjikan semuanya benar-benar indah
dan anugrah yang luar biasa
Jangan pernah ragu dengan janji Allah, janji-Nya
itu pasti
Rabu, 12 November 2014
Allah Love you
Ketika kita menyerahkan semua
urusan kita kepada pemilik segala, Maha besar sekali, semua yang sebelumnya
terasa begitu menyesakkkan dada, seakan lapang dan semua jadi terasa begitu
ringan
Akan ku ingat slalu pesan papa
yang beliau petik dari pedoman hidup umat islam yaitu Alquran, aku ingat slalu
pa, waktu dulu aku cerita sama papa suka takut kalau mau tidur dan merasa berat
sekali hidup sendiri jauh dari keluarga
Papa bilang serahkan semua pada
Nya nak, hidup dan mati kita hanya untuk Nya, apa yang vika takutkan? Apa yang
perlu vika cemaskan? Bukankah Allah sudah berjanji ‘berdo’alah pada Ku, niscaya
akan ku kabulkan’ apalagi? Tak ada yang perlu dirisaukan dalam hidup nak, yang
penting kita dalam jalan Nya dan berusaha sesuai tuntunan Nya
Jangan pernah merasa sendiri
anakku, bukankah vika tidak tinggal dihutan? Bahkan kalaupun dihutan tetap kita
tidak akan pernah sendiri ada banyak mahkluk Nya. Dan satu yang pasti ada DIA
yang selalu melihatmu dari Arsy Nya nak
Itu hanya masalah kenyamanan hati
nak, dan rasa nyaman itu harus kita sendiri yang menciptakannya. Kalau menunggu
orang-orang disekeliling kita menjadi seperti apa yang kita inginkan dan
membuat rasa nyaman itu hadir, itu tak akan pernah terjadi. Karena seperti vika
tahu, setiap manusia diberikan watak dan sikap yang berbeda oleh Pencipta.
Bahkan vika dan papa juga sering beda pendapat kan? Padahal kita sedarah.
Maka dari itu anakku, ciptakanlah
rasa nyaman itu dari dalam dirimu. Nikmati saja apa yang ada dalam hidupmu
dengan cara yang benar. Biarkan mereka dengan diri mereka, vika tidak harus
memikirkan semua sikap dan perkataan mereka. Namanya juga hidup nak, ambillah
pelajaran dari semua yang hadir dalam hidup kita, jangan hanya jadi pemikiran,
cukup ambil hikmahnya. Semua itu akan menjadikan anak papa lebih dewasa
Serahkan semua pada Nya nak, cukup usaha sebaik-baiknya. Selanjutnya
jangan risaukan lagi, DIA yang Maha Tahu apa yang terbaik buat vika.
Kalau vika merasa takut, apa vika
masih tidak yakin DIA ada? Vika yakin pa, tapi vika sadar banget level iman ini
masih jauh di bawah -_-
Iman itu akan sampai ke level
atas kalau kita juga berusaha meningkatkannya, jangan diam ditempat.
Berangsurlah lagi membenahi diri, karena kita tidak pernah tahu batas waktu
kita di Bumi Nya ini sampai kapan kan?
Begitupun soal perasaan, mungkin
dalam hal cinta kepada lawan jenis. Serahkan saja pada Nya. Karena hanya DIA
yang tahu siapa kelak dia yang seharusnya berhak mendapatkan cinta dan dirimu.
Walau kadang tak bisa dipungkiri rasa itu ada sebagai manusia normal, itu wajar
sekali. Bukankah DIA yang menghadiahi perasaan ini tumbuh dalam diri kita. Tapi
kembali lagi, kalau perasaan ini belum sewajarnya didalami, belum sewajarnya di
umbar-umbar, cukup serahkan semuanya hanya pada Nya, termasuk urusan cintamu.
Walau terkadang hati merindu, jadikan Allah sebagai tempatmu mengadukan
rasa-rasa rindu tersebut. Adukan pada Nya rasa cinta, rindu dan sayangmu
padanya. Biarkan DIA yang menentukan kelak apakah DIA yang sering kau adukan
kepada Nya merupakan pemilik hati kita yang sesunggguhnya atau bukan. Yaa hanya
DIA yang tahu.
Kalau kita sadar jodoh kita sudah
di atur Nya, kenapa kita masih mencemaskannya. Masih harap-harap cemas apa
mungkin DIA yang kita cintai juga mencintai kita, apa mungkin DIA yang kita rindui
juga sedang merindui kita? Dan harap-harap lainnya
Serahkan saja pada Nya, jangan
biarkan hatimu larut dalam harap-harap mu tersebut, karena ya hanya DIA yang
tahu siapa yang seharusnya kau rindui dan sepantas Nya kau cintai. Pada
waktunya kelak, Allah akan menyatukan mu dengannya dengan jalan Nya. Kalau
dibilang tanpa usaha tidak akan ada hasil, itu benar sekali. Makanya sekarang
berusahalah mempersiapkan semuanya, perbaiki diri, dan jika merasa sudah bisa
jadi imam/makmum yang baik; waktu itu sudah datang usaha yang harus kamu
lakukan selanjutnya adalah mendatangi keluarganya untuk meminang putra/putrinya.
Dan mutlak yang harus dicintai di
atas segalanya, yang harus di rindui dari semua merindu hanya DIA, DIA Pemilik
kita, yang tlah menciptakan kita, DIA yang tlah menghadirkan rasa cinta, rindu,
sayang, dan lain-lainnya kepada kita. DIALAH SANG PEMILIK KEHIDUPAN. ALLAH SWT
Duhai iman yang masih suka turun
naik -_-, maafkan masih belum konsisten sebagaimana harusnya. Maafkan untuk
kelemahan-kelemahan ini. Kelemahan yang masih saja menjadikan dunia terlihat
indah. Miris sekali yaa saat tahu tapi masih banyak salah, miris sekali saat
diberikan banyak hal tapi sedikit bersyukur. Keep and rise, please............
Semoga kita menjadi hamba-hamba
Nya yang belajar dari semua yang tlah kita lalui dalam hidup, menjadi
hamba-hamba Nya yang memikirkan tidak hanya untuk dunia tapi lebih kepada
tujuan akhir hidup kita, semoga menjadi hamba-hambanya yang menjadikan ‘dunia
ada di tangan tapi tidak di hati’, menjadi hamba-hamba Nya yang memanfaatkan
semua titipan dari Nya sesuai tuntunan Nya, semoga Allah merahmati kita semua, karena
hanya hamba yang dirahmati Nya yang bisa survive melewati cobaan dan godaan di
kefanaan dunia ini.
Aamiin............................
Rabu, 05 November 2014
keep and rise
Sungguh sering
sekali rasanya menjadi manusia yang tidak tahu diri, masih sering mengeluh
dengan semua yang tlah DIA berikan
Masih jauh dari
bersyukur dengan semua nikmat-NYA, masih
sering merasa bangga dengan semua yang hanya titipan dari-NYA
Semoga ampunan-NYA slalu ada
Oh iman yang
masih turun naik, maafkan untuk ketidak konsistenan ini. Maafkan dengan usia
yang sudah segini aku masih berada dilevel yang rendah
Sudah dua puluh
satu tahun lebih menikmati waktu, tapi masih sering menggunakan waktu untuk
hal-hal yang tidak bermanfaat. Membiarkan waktu terlewati begitu saja, Seakan
waktu begitu panjang dan bisa di ulang
Dan duhai hati
yang masih sering selingkuh dari menomorsatukan DIA, hati yang kadang merindukan yang belum seharusnya dirindui, mencintai
yang belum tentu pilihan DIA.
Ohh duhai
hati.. tetaplah satu dalam cinta NYA
Tapi trima
kasih..... komitmen itu masih tetap utuh terjaga, komitmen yang konsisten dari
mulai di niatkan sampai sekarang, meski dalam hati ada satu nama yang juga
konsisten disana dan belum tergantikan sampai detik ini. Semoga Allah
mengahapuskannya jika dia bukan pilihan dari NYA untukku
Biarkan Dia
yang menuntun, biarkan DIA yang
menentukan, karena DIA yang
maha tahu DIA yang maha
penentu segala-galanya
Pada waktunya
kelak Allah mempertemukan kita dalam ridha NYA yang mulia, dalam ikatan yang suci
Janji Allah
selalu pasti dan aku meyakininya
Semoga DIA, Allahku meneguhkan hati ini,
meninggikan iman dan memberikan hidayah - NYA selalu untuk kita
Kamis, 30 Oktober 2014
![]() |
:) |
Semua hal telah tertulis untukku, aku tahu janji Allah
itu pasti
Entah siapa dia kelak yang akan Allah hadirkan,
menemani perjuanganku,
Untukku menumpahkan segenap cinta kasih sayang dan
segudang perhatian penuh kasih
Masih rahasia.....
Tapi aku boleh berharap dan meminta,
Aku ingin ‘dia’ dari Mu ya Rabb
‘dia’ yang bisa jadi imam dan ayah yang baik untukku
dan anak-anak kami kelak
‘dia’ yang penuh cinta, kasih sayang, komitmen tinggi,
bertanggung jawab untuk dunia dan akhirat, juur dan penuh kesetiaan
‘dia’ yang memahami betul apa makna ‘kita’, tujuan
ikatan suci yang akan kami bina
Manusia memang tidak ada yang sempurna, tapi semoga
‘dia’ adalah hamba Mu yang mau dan terus memperbaiki diri dan slalu
meningkatkan iman dan taqwa beliau
Aku percaya ‘dia’ sedang memperbaiki diri dan
mempersiapkan dirinya dan semuanya untuk kelak engkau pertemukan denganku,
Rabb.. untuk saling mencinta menuju surga Mu
Dan semoga hingga waktu itu tiba, Engkau menjaga
kesucian hatinya untukku dan hati suciku untuknya.
Aamiin............................
Langganan:
Postingan (Atom)