vicka

Loading

Rabu, 29 April 2020

Kuat melawan Corona

Saya yakin kita saat ini mengalami beban psikis yang berat dengan keadaan sekarang. Kita dipaksa melakukan perubahan kebiasaan yang selama ini merupakan normalnya kita dalam hidup sehari hari.
Tapi saat ini, sejak adanya coronavirus semuanya berubah. Hal hal baru yang sangat bisa menjadi tekanan buat kita.
Dihantui dengan ketakutan akan infeksi coronavirus yang spreadnya sangat cepat dan mudah. Virus ini mengakibatkan tekanan lain; banyak kita yang kehilangan pekerjaan, harus menghadapi ketakutan akan infeksi coronavirus sekaligus ketakutan mati kelaparan, memikirkan anak istri mau makan apa. Ataupun kalau masih bekerja uang masukpun mungkin menurun, sedang kebutuhan terus meningkat. Pemilik2 usaha kecil menengah bahkan besar yang tidak bergerak dibidang alkes, energi atau makanan harus memutar otak lebih keras bagaimana usahanya bisa berjalan terus, bagaimana menggaji karyawan dan mungkin bagaimana membayar pinjaman. Bahkan banyak usaha2 yang sudah tutup karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan usahanya.
Mobilitas harus diminimalisir, rumah menjadi satu2nya tempat yang di rekomendasikan saat ini. Tak ada lagi refreshing ke tempat wisata dg keluarga/teman, ngobrol santai di cafe, lunch/dinner di resto, shoping ataupun sekedar cuci mata di mall.
Tidak lagi bebas menghirup udara karena sehari hari keluar rumah mesti memakai masker, demam dan/ batuk bahkan bersin saja langsung di curigai orang. Masuk gedung harus cek suhu tubuh terlebih dahulu. Tak bebas lagi memeluk atau sekedar cipika cipiki dengan teman2, komunikasi face to face harus pakai jarak min.1 meteran. Berita berita di media tak jarang menimbulkan ketakutan bagi yang menonton atau membacanya bahkan sampai menghilangkan empati antar sesama -_-
Kebiasaan2 bahagia di bulan Ramadhan yang ditiadakan tahun ini. Kita para perantau harus menahan kerinduan dan kecemasan akan keluarga di rumah selain diri sendiri, menguatkan diri tidak berkumpul dg keluarga di ramadhan n idul fitri tahun ini. Hal yang cukup berat siih, khususnya saya dan mungkin banyak teman2 lain yg untuk pertama kalinya idul fitri tidak berkumpul bersama keluarga. Berbulan2 menumpuk rindu dan terbayang2 bahagianya di idul fitri akan berkumpul, tapi kembali lagi manusia hanya berencana Allah jualah yang menentukan. Selain itu kita pasti ada rasa khawatir juga akan keluarga di kampung halaman selain mengkhawatirkan diri sendiri.
Dan banyak hal lainnya yang menjadi beban psikis biat kita bukan? Tentu kita tidak mau berlama lama dalam sikon seperti ini kan? Pertanyaannya sampai kapan kita akan seperti ini? Sangat pahit membayangkan bagaimana indonesia kedepan jika keadaan ini masih panjang. Para ahli hanya bisa memprediksikan kapan kurvanya akan flat, kapan akan selesai. Tapi kuncinya ada pada kita masing masing. Kita semua adalah garda terdepan dalam melawan pandemi ini, petugas medis adalah garda terakhir, kita harus menjaga bagaimana caranya supaya kasusnya tidak sampai ke garda terakhir, mengingat jumlah petugas medis dan fasilitas kita yang juga tidak memadai.
Dan untuk kalian yang percaya teori konspirasi, tolong pahami dengan benar. Jangan malah jadi sepele bahkan tidak peduli terhadap bahaya Covid-19. Coronavirus ini ada dan danger, tapi memang jangan jadi panik berlebihan.
Jika ingin pandemi ini segera berakhir mari saling bahu membahu melawannya. Edukasi diri sendiri dan orang orang terdekat utk melakukan tindakan preventif menghadapi Covid-19, mesti disiplin diri sendiri dan disiplin populasi. Mari saling menguatkan, jangan malah hilang empati. Jangan pupuk stigma negatif terhadap korban meninggal dan penderita covid-19, mereka butuh dukungan. Kita semua butuh dukungan dari sesama kita, beban psikis bisa menyebabkan stress bahkan depresi yang justru membuat sistem imun menjadi down.
Setiap ujian yang diberikan pasti ada hikmah dibaliknya. Mari makin mendekatkan diri kepada Allah, banyak bersyukur dan bersabar. Dengan segala ikhtiar kita, selalu mohonkan do'a dan do'a kepada Allah, Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia dan mudah2n do'a do'a kota diijabah.  Segala sesuatu terjadi dan tidak terjadi atas kehendaknya. Tapi ingat Allah slalu menyuruh hambaNYA untuk berusaha dan selanjutnya berpasrah diri kepadaNYA. Semoga Allah segera menyudahi pandemi ini.
Stay safe and stay healthy everyone 💙




Keywords : Covid19, virus, corona

Tidak ada komentar:

Posting Komentar