vicka

Loading

Selasa, 09 Juni 2020

Menerka

mereka dua insan yang saling menerka
menerka isi hati masing-masing 
mencoba menyelami kalbu masing masing tanpa bertanya
menerka adakah namanya di hati dia
menerka apakah ada rindu yang terselip di dalam hati 
menerka tentang rencana masa depan yang entah benar atau salah
bolehkah dia bertanya padamu? 
"bolehkah ku labuhkan hatiku di sana, pada hatimu?
"bolehkah kita berjalan bersama melakukan hal-hal kita sukai dan tidak kita sukai?
"bolehkah aku membagi bahagia dan lelahku denganmu, begitupun kamu padaku?
"bolehkah kita merancang dan menjalankan masa depan bersama?
hmm... siapa yang tahu kebenarannya? siapa yang tahu jawabannya?
semuanya hanyalah terkaan semata
sekali lagi bolehkah dia memintamu hidup bersamanya dalam suka duka bersama
bolehkah kamu bilang iyaa ketika dia datang menemuimu?
bolehkah?

Jumat, 05 Juni 2020

Aku kurus atau gemuk?

Pernah gag sih kamu ketika bertemu teman yang sudah lama gag ketemu trus dibilangin "kamu kurus banget sih" atau "kamu gemuk ya sekarang". hmmm... udah jadi habit ya coment seperti itu, padahal appearance saja gag cukup untuk ngejudge seseorang itu kurus ataupun gemuk. kurus ataupun gemuk merupakan salah dua istilah untuk status gizi seseorang yang ditentukan dengan melakukan pengukuran terstandar, hasil dari indikator tertentu. Indikator paling umum dan mudah dilakukan adalah berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) menggunakan parameter berat badan (Kg) dibandingkan dengan tinggi badan (m) dikuadratkan.

BB (Kg)
TB (m) x TB (m)

Kategori IMT :
<18,5            : Berat badan kurang / Kurus
18,5 - 24,9    : Normal 
25 - 27          : Berat badan lebih / Overweight
>27               : Obesitas


Jadi, sudah pada bisa kan menentukan status gizi sendiri? silahkan coba dihitung sendiri status gizinya dan tentukan apa status gizimu. So, jika ada yang coment seperti di atas lagi kamu bisa mengklarifikasi dan menjelaskan jika status gizi kamu adalah normal jika masih di range 18,5-24,9 Kg/m2. 

Kamis, 04 Juni 2020

tatap

semesta memandang padamu, memandang dengan tatapan harap
tatapan yang menyiratkan hasrat menjadi kamu
ingin menggantikanmu
semesta iri padamu
semesta kagum padamu
semesta ingin berkata padamu, bolehkah kita bertukar posisi?
bolehkah aku bahagia seperti dirimu bahagia?
bolehkah tawamu menjadi milikku?
bolehkah cinta untukmu jadi cinta untukku?
bolehkah banggamu jadi pujian untukku?
benarkah dirimu bahagia?
ataukah hanya di pandangan semesta?
benarkah kau nikmati hidupmu?
seolah tak ada pilu menyapa?
benarkah?


Senin, 11 Mei 2020

Tingkatkan Imunitas Lawan Corona

Tubuh kita memiliki sistem kekebalan tubuh yang diberikan oleh Allah untuk melawan segala benda asing yang masuk kedalamnya, baik dari bahaya kimiawi, maupun biologi. Tetapi jika pemilik tubuh tersebut tidak menjaga kesehatannya dengan baik maka sistem kekebalan tubuh tersebut akan mengalami penurunan fungsi atau bahkan tidak bisa melawan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Begitupun dengan virus (termasuk bahaya biologis) yang menjadi pandemi global sekarang yaitu Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh coronavirus. Mereka yang terinfeksi bisa saja tidak menunjukkan gejala apapun karena sistem kekebalan tubuh yang bagus sehingga bisa melumpuhkan corona virus yang masuk, sistem imunnya melakukan self defense sehingga pulih. Mereka yang menunjukkan gejala mild-moderate bahkan severe sistem imunnya cukup baik sehingga dengan bantuan obat (dalam hal ini mengobati gejalanya) sehingga bisa pulih, dan mereka yang memiliki sistem imun yang buruk biasanya memiliki penyakit penyerta sehingga bisa menyebabkan kematian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan sistem imun dalam melawan coronavirus yaitu :
1.      Selalu berfikir positif; fikiran yang positif akan menciptakan psikologis yang sehat, dimana beberapa hal yang yang harus dimiliki agar psikologi sehat diantaranya adalah emosi yang positif, optimisme, kepuasan, hubungan yang positif dengan orang lain, dll. Psikologis yang sehat memiliki hubungan erat dengan kesehatan fisik. Meskipun coronavirus ini memiliki penyebaran yang begitu cepat dan membahayakan tapi kita harus bisa memanage fikiran kita supaya tetap positif tidak takut berlebihan atau paranoid dan tetap optimis bahwa pandemi ini akan terlewati, dengan cara selalu patuhi instruksi yang telah digaungkan oleh pemerintah, untuk menghindari berita hoax akses saja informasi dari website resmi seperti https://www.who.int/,https://www.covid19.go.id/ ,https://infeksiemerging.kemkes.go.id/, maupun website resmi pemerintah daerah masing-masing. Jika kita merasa takut berlebihan sebaiknya lakukan social media distancing, maksudnya hindari membuka media sosial, menonton/membaca media mainstream lainnya, karena khawatir akan meningkatkan rasa cemas dan takut yang berlebihan. Tapi pastikan kita tetap melakukan pedoman pencegahan Covid-19 yang telah diinstruksikan.

2.      Menjaga kebersihan berupa :
a.      Rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah memegang barang yang berpotensi menempelnya kuman, sebelum dan sesudah makan, sampai dirumah, setelah dari kamar mandi. Jika sedang berpergian atau tidak bisa menemukan air dan sabun, gunakan hand sanitizer.
b.      Jika harus keluar rumah, sesampainya di rumah langsung mandi tanpa memegang anggota keluarga, tanpa menyentuh apapun, tidak duduk atau berbaring dulu (Jika ingin menormalkan suhu tubuh dulu sebelum mandi, silahkan di depan rumah saja)
c.       Baju yang telah dipakai untuk bekerja atau bepergian langsung dicuci, jangan digunakan berulang ataupun ditempatkan bersamaan dengan kain yang bersih.
3.     Hindari menyentuh hidung, mulut dan mata
Tangan bisa menjadi transmisi sehingga terjadinya infeksi. Hasil riset menunjukkan rata-rata manusia menyentuh hidung dan matanya bisa 3 kali dalam sejam, menyentuh mulut bisa 4 kali dalam 1 jam. Makanya hindari kebiasaan ini, karena coronavirus masuk ke tubuh melalui 3 zona ini.
4.    Tetap berada di dalam rumah jika tidak ada kegiatan yang penting di luar rumah. Gunakan masker jika harus keluar rumah.
5.      Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang (untuk lebih detail sesuai kebutuhan individu silahkan konsultasi dengan ahli gizi). Berikut beberapa sumber bahan makanan yang membantu meningkatkan imunitas, tetapi bukan berarti kita hanya harus mengkonsumsi makanan ini saja dan tidak dalam jumlah yang berlebihan. Tetap harus memperhatikan konsep gizi seimbang.
Beberapa zat gizi yang bersifat immunomodulator (meningkatkan sistem imun tubuh) :
a.      Sumber probiotik, seperti yoghurt, kimchi, dan produk dairy lainnya.
b.      Sumber prebiotik, seperti buah pisang, bawang merah, bawang putih, asparagus dan oats.
Pentingnya mengkonsumsi probiotik dan prebiotik untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang akan membantu meningkatkan kesehatan seperti melawan patogen, meningkatkan sistem imun dan pemeliharaan berat badan.
c.       Sumber vitamin C, seperti jambu biji, cabe merah, tomat, jeruk, strawberi, pepaya, brokoli, mangga, lemon, dll. (cabe merah disini tidak untuk dikonsumsi dalam jumlah yang banyak ya, karena akan berisiko meningkatkan asam lambung bagi penderita gangguan lambung).
Vitamin C meningkatkan sistem imun tubuh dengan perannnya sebagai antioksidan dalam menetralisir radikal bebas. Banyak penelitian yang membuktikan fungsi Vitamin A dalam meningkatkan sistem imun.
d.      Sumber vitamin E; Sayuran berwarna hijau, biji bunga matahari, Kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kuning telur,dll.
Vitamin E berperan sebagai antioksidan dengan melindungi membran sel serta menjaga permeabilitas membran. Integritas membran sel meningkatkan sistem imunitas.
e.      Sumber vitamin A; hati sapi, ikan salmon, ikan tuna, keju, udang, susu, telur, hati dan dari nabati dengan kandungan betakaroten yaitu wortel, ubi jalar, brokoli, kangkung, paprika merah, bayam, mangga, semangka, pepaya, jambu, aprikot, dll.
Vitamin A meningkatkan innate imunne system (innate immune  yaitu sistem imun bawaan tubuh/non spesifik) dengan peranannya dalam memelihara sel epitel. Vitamin A juga memiliki peranan pada imunitas seluler.
f.        Sumber Selenium; terutama pada makanan laut, hati, dan ginjal, daging dan unggas.
Selenium berperan menjadi katalisator dalam pemecahan peroksida sehingga tidak merusak asam lemak tak jenuh yang memiliki peranan penting dalam menjaga membran sel, mempertahankan integritas membran dan melindungi rusaknya DNA.
g.      Sumber Zinc; terutama pada daging, hati, kerang dan telur, kacang-kacangan.
Zinc merupakan co-factor ratusan enzim yang beefungsi dalam metabolisme zat gizi, selain itu memegang kendali berbagai aktifitas sel-sel imunitas yang akan melawan infeksi yang masuk ke tubuh.
h.      Sumber Besi; terutama pada daging, ayam, ikan, telur, tempe kedelai, kacang hijau, kacang merah dan kacang-kacangan lainnya, serealia tumbuk, sayuran hijau, dll.
Besi dibutuhkan oleh enzim reduktase ribonukleotida dalam sintesis DNA yang berperan dalam respon kekebalan sel oleh limfosit-T. Selain itu jika kekurangan besi sel darah putih tidak dapat bekerja efektif dalam menghancurkan patogen, begitupun dengan enzim mieloperoksidase yang berperan dalam kekebalan tubuh.
6.      Mengaktifkan vitamin D dengan cara berjemur di bawah cahaya matahari
Vitamin D meningkatkan perlindungan imunitas dalam hal ini bagian dari innate imunne system (innate imunne system yaitu sistem imun bawaan tubuh). Vitamin D memiliki peranan penting dalam respon antimikroba bawaan tubuh. Vitamin D3 menyebabkan Tcell memproduksi lebih banyak molekul CD31 pada permukaan sel-T. Sebagian orang berpendapat berjemur di bawah sinar matahari akan membunuh virus corona, belum ada bukti ilmiah yang bisa membenarkan hal ini. Tujuan utamanya adalah mendapatkan Pro Vitamin D3 sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
7.      Melalukan Physical distancing (jaga jarak) dengan siapapun, minimal jarak 1 meter
WHO telah menginstruksikan melakukan physical distancing untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yaitu dengan meminimalisir kontak fisik dengan orang lain. Mendekatkan hati tetap bisa dilakukan dengan menggunakan media internet.  
8.      Melakukan aktifitas fisik dan exercise untuk meningkatkan daya imun. Lakukan olahraga rutin min. 30 menit setiap hari 4-5 kali/minggu.
9.      Melakukan hal-hal yang membuat bahagia sejauh tidak melanggar norma agama, hukum dan norma sosial.
10.  Jika baru kembali melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika masih stay di zona merah dianjurkan untuk tidak mudik/pulang kampung terlebih dahulu. Sayangi keluarga di kampung halaman dengan tidak mudik terlebih dahulu.

Referensi :
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Chen P., et al. Coronavirus disease (COVID-19): The need to maintain regular physical activity while taking precautions. Journal of Sport and Health Science 9 (2020) 103-104
European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Technical Report : Considerations relating to social distancing measures in response to COVID-19 – second update 2020. Diakses tanggal 2 April 2020 https://www.ecdc.europa.eu/en/publications-data/considerations-relating-social-distancing-measures-response-covid-19-second
European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Technical Report : Guidelines for the use of non-pharmaceutical measures to delay and mitigate the impact of 2019-nCoV. Diakses tanggal 2 April 2020 https://www.ecdc.europa.eu/en/publications-data/guidelines-use-non-pharmaceutical-measures-delay-and-mitigate-impact-2019-ncov
Kwok Y. L. A., et al. Face touching: A frequent habit that has implications for hand hygiene. American Journal of Infection Control 2015 Feb 1; 43(2): 112–114
Saul L., et al1,25-Dihydroxyvitamin D3 Restrains CD4 T Cell Priming Ability of CD11c Dendritic Cells by Upregulating Expression of CD31Frontiers in Immunology, 2019; 10
Park N., et al. Positive Psychology and Physical Health: Research and Applications. American Journal Of Lifestyle Medicine May-June 2016.
Putri, Tri Oktariani. Probiotik Dan Prebiotik. diakses tanggal 7 April 2020 https://www.apki.or.id/probiotik-dan-prebiotik/
Siswanto, dkk. Peran Beberapa Zat Gizi Mikro Dalam Sistem Imunitas. Gizi Indon 2013, 36(1):57-64
WHO.int. Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters. Diakses tanggal 5 April 2020 https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/myth-busters

Rabu, 29 April 2020

Kuat melawan Corona

Saya yakin kita saat ini mengalami beban psikis yang berat dengan keadaan sekarang. Kita dipaksa melakukan perubahan kebiasaan yang selama ini merupakan normalnya kita dalam hidup sehari hari.
Tapi saat ini, sejak adanya coronavirus semuanya berubah. Hal hal baru yang sangat bisa menjadi tekanan buat kita.
Dihantui dengan ketakutan akan infeksi coronavirus yang spreadnya sangat cepat dan mudah. Virus ini mengakibatkan tekanan lain; banyak kita yang kehilangan pekerjaan, harus menghadapi ketakutan akan infeksi coronavirus sekaligus ketakutan mati kelaparan, memikirkan anak istri mau makan apa. Ataupun kalau masih bekerja uang masukpun mungkin menurun, sedang kebutuhan terus meningkat. Pemilik2 usaha kecil menengah bahkan besar yang tidak bergerak dibidang alkes, energi atau makanan harus memutar otak lebih keras bagaimana usahanya bisa berjalan terus, bagaimana menggaji karyawan dan mungkin bagaimana membayar pinjaman. Bahkan banyak usaha2 yang sudah tutup karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan usahanya.
Mobilitas harus diminimalisir, rumah menjadi satu2nya tempat yang di rekomendasikan saat ini. Tak ada lagi refreshing ke tempat wisata dg keluarga/teman, ngobrol santai di cafe, lunch/dinner di resto, shoping ataupun sekedar cuci mata di mall.
Tidak lagi bebas menghirup udara karena sehari hari keluar rumah mesti memakai masker, demam dan/ batuk bahkan bersin saja langsung di curigai orang. Masuk gedung harus cek suhu tubuh terlebih dahulu. Tak bebas lagi memeluk atau sekedar cipika cipiki dengan teman2, komunikasi face to face harus pakai jarak min.1 meteran. Berita berita di media tak jarang menimbulkan ketakutan bagi yang menonton atau membacanya bahkan sampai menghilangkan empati antar sesama -_-
Kebiasaan2 bahagia di bulan Ramadhan yang ditiadakan tahun ini. Kita para perantau harus menahan kerinduan dan kecemasan akan keluarga di rumah selain diri sendiri, menguatkan diri tidak berkumpul dg keluarga di ramadhan n idul fitri tahun ini. Hal yang cukup berat siih, khususnya saya dan mungkin banyak teman2 lain yg untuk pertama kalinya idul fitri tidak berkumpul bersama keluarga. Berbulan2 menumpuk rindu dan terbayang2 bahagianya di idul fitri akan berkumpul, tapi kembali lagi manusia hanya berencana Allah jualah yang menentukan. Selain itu kita pasti ada rasa khawatir juga akan keluarga di kampung halaman selain mengkhawatirkan diri sendiri.
Dan banyak hal lainnya yang menjadi beban psikis biat kita bukan? Tentu kita tidak mau berlama lama dalam sikon seperti ini kan? Pertanyaannya sampai kapan kita akan seperti ini? Sangat pahit membayangkan bagaimana indonesia kedepan jika keadaan ini masih panjang. Para ahli hanya bisa memprediksikan kapan kurvanya akan flat, kapan akan selesai. Tapi kuncinya ada pada kita masing masing. Kita semua adalah garda terdepan dalam melawan pandemi ini, petugas medis adalah garda terakhir, kita harus menjaga bagaimana caranya supaya kasusnya tidak sampai ke garda terakhir, mengingat jumlah petugas medis dan fasilitas kita yang juga tidak memadai.
Dan untuk kalian yang percaya teori konspirasi, tolong pahami dengan benar. Jangan malah jadi sepele bahkan tidak peduli terhadap bahaya Covid-19. Coronavirus ini ada dan danger, tapi memang jangan jadi panik berlebihan.
Jika ingin pandemi ini segera berakhir mari saling bahu membahu melawannya. Edukasi diri sendiri dan orang orang terdekat utk melakukan tindakan preventif menghadapi Covid-19, mesti disiplin diri sendiri dan disiplin populasi. Mari saling menguatkan, jangan malah hilang empati. Jangan pupuk stigma negatif terhadap korban meninggal dan penderita covid-19, mereka butuh dukungan. Kita semua butuh dukungan dari sesama kita, beban psikis bisa menyebabkan stress bahkan depresi yang justru membuat sistem imun menjadi down.
Setiap ujian yang diberikan pasti ada hikmah dibaliknya. Mari makin mendekatkan diri kepada Allah, banyak bersyukur dan bersabar. Dengan segala ikhtiar kita, selalu mohonkan do'a dan do'a kepada Allah, Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia dan mudah2n do'a do'a kota diijabah.  Segala sesuatu terjadi dan tidak terjadi atas kehendaknya. Tapi ingat Allah slalu menyuruh hambaNYA untuk berusaha dan selanjutnya berpasrah diri kepadaNYA. Semoga Allah segera menyudahi pandemi ini.
Stay safe and stay healthy everyone 💙




Keywords : Covid19, virus, corona

Rabu, 09 Mei 2018

Entah hati yang seperti apa lagi



Sampai kapan akan seperti ini? Sedang usia terus menua. Sedangkan hatimu masih aja kosong.
Sampai kapan akan mematung dengan rasa? Sedang todongan permintaan banyak yang datang.
Sampai kapan akan cuek terhadap hati yang datang? Sedang sebenarnya  ingin mencintai.
Entah hati yang seperti apa lagi yang kau tunggu? Sedangkan mereka yang datang dengan hati yang berbeda masih tidak meluluhkan
Sampai kapan ? entahlah
Bukannya tidak berusaha untuk menerima mereka, mencoba membuka hati untuk mereka yang datang, tapi masih saja mereka hanya bisa sampai ketokan pintu dan masih belum bisa masuk ke relung hati ini
Mungkinkah ini salah satu hukuman dari Tuhan? Tapi tidak, jangan suudzan padaNYA yang slalu memberikan yang kau butuhkan.  Nah itu jawabannya, Allah memberikan apa yang dibutuhkan hambaNya. Belum waktunya kamu di temukan dengan yang namanya jodoh manusia, mungkin bisa jadi akan duluan bertemu dengan jodoh yang sangat pasti yaitu ‘maut’. 
Jangan khawatirkan akan rasamu yang masih belum bisa menetap, waktu akan memberikan jawabannya. Cukup sibukkan dirimu dengan hal-hal positif, tebus kesalahan yang pernah di lakukan dengan lebih mendekatkan diri padaNYA. Tokh sekarang fokusmu masih pada pendidikan, Allah maha tahu apa yang kau butuhkan, catet itu...
Sejujurnya nyaman dan bahagia dengan keadaan saat ini, tapi ‘menikah’ merupakan kewajiban dalam islam. Dan sejujurnya dari lubuk hati yang terdalam sesuai kodratku sebagai wanita butuh seseorang tempatku berbagi dan bersandar yang akan membimbing dan membersamai perjalanan ini. Ingin mewujudkan cita-cita bersama dan impian-impian yang membayang. Keluarga dan teman-teman slalu mengingatkan jangan terlalu nyaman dengan keadaan sekarang, takutnya aku lupa bahkan tidak kefikiran untuk ke pelaminan. Hahaa…. Trima kasih sering mengingatkan :* .insyaAllah itu gag kok, do'akan saja semoga di waktu yang tepat di pertemukan dengan orang yang tepat; dimana keimanan dan ketaqwaan kami makin meningkat dengan menyatunya kami dalam pernikahan. Siapakah dia? Tunggu saja kejutan dari Sang Penguasa Segala. Mereka saja penasaran, apalagi aku. Hehee. 
Allah yang maha tahu apa yang terbaik untukku, apakah jodohku akan di pertemukan di dunia ataukah mungkin berjodoh duluan dengan maut.
Maut? Sejujurnya aku selalu bergetar dengan kata ini. Amalku yang jauh dari baik belum cukup untuk membelaku kelak di akhirat. Semoga Allah masih memberikan kesempatanku untuk memperbaiki diri dan memberikan hidayahNYA selalu hingga aku makin mendekatkan diri  padaNYA. Ohh.. Ramadhan yang makin dekat, ijinkan rinduku bertemumu dan menuntunku menjadi lebih baik.

Jumat, 01 September 2017

KENANGAN

👀 👉

Kenangan selamanya hanya akan jadi kenangan, tak akan terulang dengan peristiwa yang sama. Dan apakah kenangan juga untuk dilupakan? Melupakan untuk hatimu yang lebih baik. Agar hatimu lebih lapang, tak lagi penuh sesak dengan kenangan kenangan yang telah terjadi. Walaupun kenangan itu indah tetap saja dia menyiksa. Menyiksa karena ingin kembali hadir dalam kenangan tersebut, ingin mengulangnya kembali merasakan bahagia yang dulu. Menghadirkan rindu yang entah bagaimana mengungkapnya. Pernahkan engkau merasakan rindu, rindu yang menyesakkan dada. Pada akhirnya rindu hanya untuk kau pendam sendiri, kau simpan sendiri. Teruslah menjalani hidup dan berpura-pura tidak merindu. Ceritakan kerinduan-kerinduanmu dalam do’a setiap sujudmu semoga tersampaikan,  semoga waktu akan mempertemukan kembali. Pasti tidak dengan peristiwa yang sama, karena waktu yang tidak lagi sama, tetapi semoga bahagianya masih sama dan bahkan lebih dari bahagia yang dulu. 

Minggu, 16 April 2017

Menulis lagi disini


Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?
Siapa yang menyangka hidup esok akan seperti apa?
💗💗
Seperti halnya aku yang tidak pernah mengira rejekiku Allah berikan di kabupaten ini. Daerah yang sebelum mendapat broadcast lewat messenger tidak pernah aku kenal, bahkan aku dengar namanya. Tapi ternyata Allah memberikan rencana yang hebat padaku disini. meski ada juga pihak yang sering meledek akan itu. Tapi aku bersyukur sekali Allah memberikan nikmatNya disini, meski tak dipungkiri terkadang ada rasa berat disini. Terasa berat jauh dari keluarga dan lain hal sebagainya. Tapi itulah hidup, seperti jalanan; ada naik turun, belokan, lurus dan liku-likunya, tergantung kita menyikapinya.

Tepat 3 Juni 2017 ini berarti 3 tahun akau merantau disini, Banyak hal yang telah di lalui. Banyak pelajaran yang harusnya cukup mendewasakan, banyak hikmah yang harus membuat bersyukur. Dan banyak kerinduan yang meluap disini, kerinduan yang lama di pendam, kepada keluarga dan yang lain yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Pertemuan yang terjadi dengan keluarga yang tidak pernah lebih dari seminggu, tak pernah cukup untuk meredam kerinduan yang terus saja bertambah. Semakin pulang, kembali lagi kesini semakin meningkat berlipat-lipat kerinduan yang kurasa. *Namanya juga merantau ya, dan gag hanya aku yang merasakan hal demikian. Semoga Allah menjaga kita, kerinduan dan keluarga ya para perantau ;)
Banyak hal yang kita tidak pernah bisa menebaknya, selain masalah rejeki, begitu juga dengan jodoh. hmm... "jodoh" (*angguk-angguk ngerti ). Di usia yang sudah 24 tahun ini masalah jodoh adalah hal yang harus di prioritaskan juga. Apalagi sangat sering mendapat todongan tentang jodoh. Baik berupa todongan pertanyaan maupun todongan permintaan untuk segera 'MENIKAH'. Tidak hanya dari kalangan keluarga dekat-jauh, rekan kerja bahkan adek-adek junior. ternyata tidak kenal umur ya, mereka mengharapkanku untuk segera mengakhiri masa gadis dan menjalankan Sunnah nabi. Subhanallah...banyak sekali yang sayang padaku. Tak ayal lagi sudah barang tentu aku sering masuk zona perjodohan, baik dari keluarga sendiri maupun dari lingkungan kerja, bahkan mereka yang datang langsung ke keluargaku. Tapi dasar vika, susah sekali untuk membuka hati. Kenapakah? apakah belum move on or something wrong? . Baiklah. Sejujurnya aku memang tipe orang yang susah sekali ya untuk jatuh cinta, kalo untuk berteman tidak. Tapi sepertinya makin kesini aku sendiri sadar aku belum bisa membuka hati untuk menerima seseorang yang baru, bukan berarti aku belum sepenuhnya move on ya dari dia dulu yang pernah aku jatuh cinta (sebagai wanita normal tentunya aku wajar suka pada lawan jenis, dia yang kujuluki dulu s***e *** *itu dulu ya), dia yang ketika aku sadari aku fall in love padanya aku sudah memutuskan untuk tidak pernah lagi menjalankan yang namaya 'pacaran' , kecuali pacaran setelah menikah (yang tentunya lebih indah dan berpahala). Aku bersyukur itu masih jadi prinsipku sampai detik ini. Aku hanyalah wanita biasa yang masih memiliki iman yang lemah yang masih dalam proses belajar dan belajar (semoga mau mengingatkanku ya untuk saudara/i yang baca ini agar aku lebih banyak belajar lagi), Aku percaya Allah pada waktuNya akan mempertemukan dan menyatukan aku dengan orang yang tepat.  Jika saat ini aku masih belum menerima seseorang untuk menemaniku menjalani hidup, itu mungkin karna aku masih terfokus untuk melanjutkan kuliahku. Meski orangtuaku udah sering sambil bercanda menanyakan siapakah kira-kira calon menantu dan kapan kira-kira akan menimang cucu dari putri bungsunya ini. hihii seperti biasa jawabannya"doain aja ya pa".  Tapi tak bisa di pungkiri juga ketika melihat anak-anak kecil atau keluarga-keluarga yang penuh cinta, tentunya aku juga ingin memiliki keluarga sendiri. Tapi inget kuliah lagi mau fokus kuliah dululah. jadi kalau di doain ibu-ibu atau bapak-bapak sini, mudah-mudahan ntar sambil kuliah vika ketemu jodohnya ya; di Amiinin donk ;) . Jodoh kita telah di tentukan oleh Allah, tidak ada yang perlu di risaukan. Tapi bukan berarti kita tidak berusaha, dan pacaran juga bukan bentuk usaha yang di anjurkan dalam islam. Usaha yang kita lakukan adalah berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi seorang istri/suami, memperbaiki diri di hadapan Allah. Semoga kita yang masih single segera di pertemukan Allah dengan jodoh dunia akhirat kita pada waktu, cara dan orang yang tepat  menurutNya ,yang akan membawa kita dan keluarga ke JannahNya.
Masalah maut kita manusia juga tidak pernah bisa memperkirakannya, kapan Allah akan mengambil nyawa kita, mungkin sebentar lagi, besok, bulan depan atau tahun-tahun berikutnya. Hanya Allah yang tahu. Aku sangat jauh dari kata baik, jauh dari kata sholeha, entah amalan apa yang ku punya yang bisa menjagaku dari siksaanNya kelak. mohon ingatkan aku ya saudara-saudariku untuk lebih memperbaiki diri lagi, untuk lebih menjagaku dari menuruti hawa nafsu duniawi belaka. mohon ingatkan aku, dan jika kelak engkau tak menemukanku di surga bersamamu, tolong mohonkan pada Allah untuk ikut serta denganmu ke Surga-Nya.