vicka

Loading

Sabtu, 19 Juli 2014

be better

Seringkali kita merasa kenapa kita tidak bisa menemukan atau mendapatkan apa yang kita harapkan? 
Seringkali membandingkan dengan orang lain kok mereka bisa mudah saja mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apa kurangnya kita? 
Padahal terkadang kita merasa sudah melakukan hal yang sama bahkan lebih dari mereka. Kita melakukan yang seharusnya dilakukan.Coba tanyakan lagi apakah kita sudah beribadah dan berdo'a dengan benar? Q.S Al-Fatihah disebutkan "Iyyakana' Buduu Wa iyya Kanasta'in" Dialah (Allah SWT) tempat menyembah dan tempat meminta. 
Lihat saudaraku, menyembah dulu baru meminta. Pahamilah..mungkin saja kita kebanyakan meminta saja sedangkan dalam hal menyembah Allah kita belum bener. Dalam hal ibadah kita masih belum sempurna. Ini bukan hanya untuk saudara-saudaraku saja, ini juga mengingatkan diriku sendiri yang masih belum sempurna dalam hal ibdah yang masih sering mengeluh dan merasa berat terkadang menjalani hidup. Tapi mari kita sama-sama introspeksi diri kita saudaraku, sama-sama kita memuhassabah diri sudahkah ibadah kita bener? 
Kalau itu sudah benar jangan pernah merasa kurang beruntung apalagi merasa iri dengan keberhasilan teman atau saudara kita tersebut.
Allah menguji hamba-Nya dengan berbagai cara, baik dari diri sendiri ataupun dari luar diri kita sendiri. Kita diuji dengan kelebihan, kekurangan, kemenangan, kekalahan, keberhasilan, kegagalan, kekayaan, kemiskinan, dan lain hal sebagainya. Saat kita merasa kehidupan sedang di atas itu bukan hanya karunia bagi kita tapi juga terkandung ujian disana, bersyukur gag kita dengan semua karunia yang Allah berikan, masihkah kita mengingat semuanya itu datang dari yang maha pemberi reeki, Allah SWT. Apalagi saat kita dibawah bisakah kita bersabar melewati semuanya tanpa berkeluh-kesah?
Kembali lagi jika kita melihat temen, saudara atau orang lain berhasil daripada kita, bersykurlah. Meski bukan padamu tapi kamu masih melihat orang lain bahagiah. Berarti Allah masih ingin melihat kita berjuang lebih semangat lagi, Allah SWT ingin melihat apakah sabar kita berbatas atau sungguh-sungguhkah kita sabar.  

Rabu, 16 Juli 2014

ketika waktu tak lagi sama. Tentu saja waktu tak akan sama karena waktu diciptakan Allah SWT terus berjalan, bersifat dinamis. Ketika kita telah melewati satu waktu, kita tak akan pernah lagi kembali ke masa tersebut. Karena itulah Allah mengingatkan manusia tentang waktu terutama dalam Q.S Al-'Asr untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar tidak merugi. Tidak hanya dalam agama islam, banyak kata-kata bijak dan berbagai bidang mengingatkan akan pentingnya memanfaatkan waktu agar tidak ada penyesalan dikemudian hari.
seringkali kita manusia membiarkan waktu berlalu dengan sia-sia. Saya sendiri sering melakukan hal tersebut. Sungguh suatu sifat jelek, insya Allah sedang proses untuk menghilangkannya. Menunda-nunda pekerjaan merupakan salah satu contoh tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Kalau kita bisa melakukannya sekarang kenapa harus menunggu nanti atau besok 'now or never'. Ketika ini terbiasa maka akan banyak hal lain yang kita kerjakan akan jadi tertunda. Saya pernah mengalami hal ini sewaktu kuliah, dapat tugas makalah pada hari senin tidak langsung dikerjakan, besoknya ternyata dapat tugas lagi tidak hanya satu mata kuliah tapi lebih dari 3 mata kuliah, dan deadline pengumpulannya pada hari yang sama. Sehingga terpaksa harus dikerjakan kejar tayang, alamat begadang *namanya juga mahasiswa ya :D. See khan? waktu istirahat harus terganggu, karena itu tadi... menunda mengerjakan tugas yang seharusnya bisa dikerjakan langsung pas hari diberikan oleh dosen. Banyak contoh hal-hal lain yang menggambarkan menunda pekerjaan mengganggu kegiatan berikutnya. Mungkin para pembaca juga sering melakukannya dalam kehidupan sehari-hari *hayoo ngaku :D  
Untuk itu wahai pembaca mari kita sama-sama intropeksi diri kita masing-masing untuk bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Percayalah jika kita masih membiarkan waktu mengendalikan kita, kita akan jauh tertinggal dari orang-orang yang dirinya sendiri mengendalikan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.