vicka

Loading

Jumat, 01 September 2017

KENANGAN

👀 👉

Kenangan selamanya hanya akan jadi kenangan, tak akan terulang dengan peristiwa yang sama. Dan apakah kenangan juga untuk dilupakan? Melupakan untuk hatimu yang lebih baik. Agar hatimu lebih lapang, tak lagi penuh sesak dengan kenangan kenangan yang telah terjadi. Walaupun kenangan itu indah tetap saja dia menyiksa. Menyiksa karena ingin kembali hadir dalam kenangan tersebut, ingin mengulangnya kembali merasakan bahagia yang dulu. Menghadirkan rindu yang entah bagaimana mengungkapnya. Pernahkan engkau merasakan rindu, rindu yang menyesakkan dada. Pada akhirnya rindu hanya untuk kau pendam sendiri, kau simpan sendiri. Teruslah menjalani hidup dan berpura-pura tidak merindu. Ceritakan kerinduan-kerinduanmu dalam do’a setiap sujudmu semoga tersampaikan,  semoga waktu akan mempertemukan kembali. Pasti tidak dengan peristiwa yang sama, karena waktu yang tidak lagi sama, tetapi semoga bahagianya masih sama dan bahkan lebih dari bahagia yang dulu. 

Minggu, 16 April 2017

Menulis lagi disini


Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?
Siapa yang menyangka hidup esok akan seperti apa?
💗💗
Seperti halnya aku yang tidak pernah mengira rejekiku Allah berikan di kabupaten ini. Daerah yang sebelum mendapat broadcast lewat messenger tidak pernah aku kenal, bahkan aku dengar namanya. Tapi ternyata Allah memberikan rencana yang hebat padaku disini. meski ada juga pihak yang sering meledek akan itu. Tapi aku bersyukur sekali Allah memberikan nikmatNya disini, meski tak dipungkiri terkadang ada rasa berat disini. Terasa berat jauh dari keluarga dan lain hal sebagainya. Tapi itulah hidup, seperti jalanan; ada naik turun, belokan, lurus dan liku-likunya, tergantung kita menyikapinya.

Tepat 3 Juni 2017 ini berarti 3 tahun akau merantau disini, Banyak hal yang telah di lalui. Banyak pelajaran yang harusnya cukup mendewasakan, banyak hikmah yang harus membuat bersyukur. Dan banyak kerinduan yang meluap disini, kerinduan yang lama di pendam, kepada keluarga dan yang lain yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Pertemuan yang terjadi dengan keluarga yang tidak pernah lebih dari seminggu, tak pernah cukup untuk meredam kerinduan yang terus saja bertambah. Semakin pulang, kembali lagi kesini semakin meningkat berlipat-lipat kerinduan yang kurasa. *Namanya juga merantau ya, dan gag hanya aku yang merasakan hal demikian. Semoga Allah menjaga kita, kerinduan dan keluarga ya para perantau ;)
Banyak hal yang kita tidak pernah bisa menebaknya, selain masalah rejeki, begitu juga dengan jodoh. hmm... "jodoh" (*angguk-angguk ngerti ). Di usia yang sudah 24 tahun ini masalah jodoh adalah hal yang harus di prioritaskan juga. Apalagi sangat sering mendapat todongan tentang jodoh. Baik berupa todongan pertanyaan maupun todongan permintaan untuk segera 'MENIKAH'. Tidak hanya dari kalangan keluarga dekat-jauh, rekan kerja bahkan adek-adek junior. ternyata tidak kenal umur ya, mereka mengharapkanku untuk segera mengakhiri masa gadis dan menjalankan Sunnah nabi. Subhanallah...banyak sekali yang sayang padaku. Tak ayal lagi sudah barang tentu aku sering masuk zona perjodohan, baik dari keluarga sendiri maupun dari lingkungan kerja, bahkan mereka yang datang langsung ke keluargaku. Tapi dasar vika, susah sekali untuk membuka hati. Kenapakah? apakah belum move on or something wrong? . Baiklah. Sejujurnya aku memang tipe orang yang susah sekali ya untuk jatuh cinta, kalo untuk berteman tidak. Tapi sepertinya makin kesini aku sendiri sadar aku belum bisa membuka hati untuk menerima seseorang yang baru, bukan berarti aku belum sepenuhnya move on ya dari dia dulu yang pernah aku jatuh cinta (sebagai wanita normal tentunya aku wajar suka pada lawan jenis, dia yang kujuluki dulu s***e *** *itu dulu ya), dia yang ketika aku sadari aku fall in love padanya aku sudah memutuskan untuk tidak pernah lagi menjalankan yang namaya 'pacaran' , kecuali pacaran setelah menikah (yang tentunya lebih indah dan berpahala). Aku bersyukur itu masih jadi prinsipku sampai detik ini. Aku hanyalah wanita biasa yang masih memiliki iman yang lemah yang masih dalam proses belajar dan belajar (semoga mau mengingatkanku ya untuk saudara/i yang baca ini agar aku lebih banyak belajar lagi), Aku percaya Allah pada waktuNya akan mempertemukan dan menyatukan aku dengan orang yang tepat.  Jika saat ini aku masih belum menerima seseorang untuk menemaniku menjalani hidup, itu mungkin karna aku masih terfokus untuk melanjutkan kuliahku. Meski orangtuaku udah sering sambil bercanda menanyakan siapakah kira-kira calon menantu dan kapan kira-kira akan menimang cucu dari putri bungsunya ini. hihii seperti biasa jawabannya"doain aja ya pa".  Tapi tak bisa di pungkiri juga ketika melihat anak-anak kecil atau keluarga-keluarga yang penuh cinta, tentunya aku juga ingin memiliki keluarga sendiri. Tapi inget kuliah lagi mau fokus kuliah dululah. jadi kalau di doain ibu-ibu atau bapak-bapak sini, mudah-mudahan ntar sambil kuliah vika ketemu jodohnya ya; di Amiinin donk ;) . Jodoh kita telah di tentukan oleh Allah, tidak ada yang perlu di risaukan. Tapi bukan berarti kita tidak berusaha, dan pacaran juga bukan bentuk usaha yang di anjurkan dalam islam. Usaha yang kita lakukan adalah berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi seorang istri/suami, memperbaiki diri di hadapan Allah. Semoga kita yang masih single segera di pertemukan Allah dengan jodoh dunia akhirat kita pada waktu, cara dan orang yang tepat  menurutNya ,yang akan membawa kita dan keluarga ke JannahNya.
Masalah maut kita manusia juga tidak pernah bisa memperkirakannya, kapan Allah akan mengambil nyawa kita, mungkin sebentar lagi, besok, bulan depan atau tahun-tahun berikutnya. Hanya Allah yang tahu. Aku sangat jauh dari kata baik, jauh dari kata sholeha, entah amalan apa yang ku punya yang bisa menjagaku dari siksaanNya kelak. mohon ingatkan aku ya saudara-saudariku untuk lebih memperbaiki diri lagi, untuk lebih menjagaku dari menuruti hawa nafsu duniawi belaka. mohon ingatkan aku, dan jika kelak engkau tak menemukanku di surga bersamamu, tolong mohonkan pada Allah untuk ikut serta denganmu ke Surga-Nya.

Kamis, 27 November 2014

Feel vs Commitment

Ada yang lebih penting dari hanya melepaskan rasa yang ada
Ada yang lebih penting di jaga, daripada mengungkapkan rasa
Ada yang lebih baik di utamakan, daripada mengutamakan rasa yang entah benar atau salah
Komitmen ini menuntunku, membuatku lebih bisa menjadikannya ringan
Komitmen ini membuatku jadi lebih kuat dari yang kufikir
Ku akui rasa itu masih tak hilang, tapi bukan lagi jadi masalah yang memenuhi fikiran
Jadi selama ini rasa itu masalah? Opss bukan, maksudku rasa ini menjadikan aku bukan aku yang sebelumnya. Sebelumnya aku bukanlah orang yang membiarkan rasa seperti ini mengambil waktuku, tapi kali ini? Rasa ini cukup menyita waktuku
Rasa ini membuat fikiranku jadi ingat tentang  *B
Walaupun sekarang rasa ini masih sama, tapi ku hadapi dengan cara yang berbeda
Komitmen ini selalu berteriak menegurku, komitmen ini mengingatkanku untuk tak membuang waktu jadi sia-sia
Bukankah aku sadar sendiri rasa ini masih terlalu muda untuk hadir sekarang  :D
Lalu salahkah? Bukan juga
Menyesali rasa ini ada? tidak
Khan rasa ini hadiah dari yang Maha Cinta
Aku menghargai dan mensyukuri setiap rasa yang hadir, yang di karuniakanNya
Lalu?
Aku hanya berusaha meyakini diriku untuk memenuhi prinsip dan komitmen yang tlah aku buat
Komitmen yang aku peruntukkan bagi diri sendiri, yang harus aku patuhi karena aku menyadari komitmen ini merupakan tuntunan untukku agar hati dan diri ini senantiasa terjaga
Apakah tidak pernah berubah fikiran?oohh pertanyaan ini -_-
Jujur, ku akui aku kadang tak seteguh itu. Terkadang rasa ini lebih menguasaiku
Tapi disaat lain, Yang Maha Cinta menuntun dan membimbingku untuk kembali menaati komitmen itu
Hingga pada waktunya nanti, sesuai janji-Nya
Semua akan indah pada waktunya, hanya butuh bersabar, lebih sabar lagi,
Butuh perbaikan diri, butuh persiapan dalam segala sisi agar pada waktu yang tlah DIA janjikan semuanya benar-benar indah dan anugrah yang luar biasa

Jangan pernah ragu dengan janji Allah, janji-Nya itu pasti 

Rabu, 12 November 2014

Allah Love you

Ketika kita menyerahkan semua urusan kita kepada pemilik segala, Maha besar sekali, semua yang sebelumnya terasa begitu menyesakkkan dada, seakan lapang dan semua jadi terasa begitu ringan
Akan ku ingat slalu pesan papa yang beliau petik dari pedoman hidup umat islam yaitu Alquran, aku ingat slalu pa, waktu dulu aku cerita sama papa suka takut kalau mau tidur dan merasa berat sekali hidup sendiri jauh dari keluarga
Papa bilang serahkan semua pada Nya nak, hidup dan mati kita hanya untuk Nya, apa yang vika takutkan? Apa yang perlu vika cemaskan? Bukankah Allah sudah berjanji ‘berdo’alah pada Ku, niscaya akan ku kabulkan’ apalagi? Tak ada yang perlu dirisaukan dalam hidup nak, yang penting kita dalam jalan Nya dan berusaha sesuai tuntunan Nya
Jangan pernah merasa sendiri anakku, bukankah vika tidak tinggal dihutan? Bahkan kalaupun dihutan tetap kita tidak akan pernah sendiri ada banyak mahkluk Nya. Dan satu yang pasti ada DIA yang selalu melihatmu dari Arsy Nya nak
Itu hanya masalah kenyamanan hati nak, dan rasa nyaman itu harus kita sendiri yang menciptakannya. Kalau menunggu orang-orang disekeliling kita menjadi seperti apa yang kita inginkan dan membuat rasa nyaman itu hadir, itu tak akan pernah terjadi. Karena seperti vika tahu, setiap manusia diberikan watak dan sikap yang berbeda oleh Pencipta. Bahkan vika dan papa juga sering beda pendapat kan? Padahal kita sedarah.
Maka dari itu anakku, ciptakanlah rasa nyaman itu dari dalam dirimu. Nikmati saja apa yang ada dalam hidupmu dengan cara yang benar. Biarkan mereka dengan diri mereka, vika tidak harus memikirkan semua sikap dan perkataan mereka. Namanya juga hidup nak, ambillah pelajaran dari semua yang hadir dalam hidup kita, jangan hanya jadi pemikiran, cukup ambil hikmahnya. Semua itu akan menjadikan anak papa lebih dewasa
Serahkan semua pada Nya nak, cukup usaha sebaik-baiknya. Selanjutnya jangan risaukan lagi, DIA yang Maha Tahu apa yang terbaik buat vika.
Kalau vika merasa takut, apa vika masih tidak yakin DIA ada? Vika yakin pa, tapi vika sadar banget level iman ini masih jauh di bawah -_-
Iman itu akan sampai ke level atas kalau kita juga berusaha meningkatkannya, jangan diam ditempat. Berangsurlah lagi membenahi diri, karena kita tidak pernah tahu batas waktu kita di Bumi Nya ini sampai kapan kan?
Begitupun soal perasaan, mungkin dalam hal cinta kepada lawan jenis. Serahkan saja pada Nya. Karena hanya DIA yang tahu siapa kelak dia yang seharusnya berhak mendapatkan cinta dan dirimu. Walau kadang tak bisa dipungkiri rasa itu ada sebagai manusia normal, itu wajar sekali. Bukankah DIA yang menghadiahi perasaan ini tumbuh dalam diri kita. Tapi kembali lagi, kalau perasaan ini belum sewajarnya didalami, belum sewajarnya di umbar-umbar, cukup serahkan semuanya hanya pada Nya, termasuk urusan cintamu. Walau terkadang hati merindu, jadikan Allah sebagai tempatmu mengadukan rasa-rasa rindu tersebut. Adukan pada Nya rasa cinta, rindu dan sayangmu padanya. Biarkan DIA yang menentukan kelak apakah DIA yang sering kau adukan kepada Nya merupakan pemilik hati kita yang sesunggguhnya atau bukan. Yaa hanya DIA yang tahu.
Kalau kita sadar jodoh kita sudah di atur Nya, kenapa kita masih mencemaskannya. Masih harap-harap cemas apa mungkin DIA yang kita cintai juga mencintai kita, apa mungkin DIA yang kita rindui juga sedang merindui kita? Dan harap-harap lainnya
Serahkan saja pada Nya, jangan biarkan hatimu larut dalam harap-harap mu tersebut, karena ya hanya DIA yang tahu siapa yang seharusnya kau rindui dan sepantas Nya kau cintai. Pada waktunya kelak, Allah akan menyatukan mu dengannya dengan jalan Nya. Kalau dibilang tanpa usaha tidak akan ada hasil, itu benar sekali. Makanya sekarang berusahalah mempersiapkan semuanya, perbaiki diri, dan jika merasa sudah bisa jadi imam/makmum yang baik; waktu itu sudah datang usaha yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah mendatangi keluarganya untuk meminang putra/putrinya.
Dan mutlak yang harus dicintai di atas segalanya, yang harus di rindui dari semua merindu hanya DIA, DIA Pemilik kita, yang tlah menciptakan kita, DIA yang tlah menghadirkan rasa cinta, rindu, sayang, dan lain-lainnya kepada kita. DIALAH SANG PEMILIK KEHIDUPAN. ALLAH SWT
Duhai iman yang masih suka turun naik -_-, maafkan masih belum konsisten sebagaimana harusnya. Maafkan untuk kelemahan-kelemahan ini. Kelemahan yang masih saja menjadikan dunia terlihat indah. Miris sekali yaa saat tahu tapi masih banyak salah, miris sekali saat diberikan banyak hal tapi sedikit bersyukur. Keep and rise, please............
Semoga kita menjadi hamba-hamba Nya yang belajar dari semua yang tlah kita lalui dalam hidup, menjadi hamba-hamba Nya yang memikirkan tidak hanya untuk dunia tapi lebih kepada tujuan akhir hidup kita, semoga menjadi hamba-hambanya yang menjadikan ‘dunia ada di tangan tapi tidak di hati’, menjadi hamba-hamba Nya yang memanfaatkan semua titipan dari Nya sesuai tuntunan Nya, semoga Allah merahmati kita semua, karena hanya hamba yang dirahmati Nya yang bisa survive melewati cobaan dan godaan di kefanaan dunia ini.
Aamiin............................

Rabu, 05 November 2014

keep and rise

Sungguh sering sekali rasanya menjadi manusia yang tidak tahu diri, masih sering mengeluh dengan semua yang tlah DIA berikan
Masih jauh dari bersyukur dengan semua nikmat-NYA, masih sering merasa bangga dengan semua yang hanya titipan dari-NYA
Semoga ampunan-NYA slalu ada
Oh iman yang masih turun naik, maafkan untuk ketidak konsistenan ini. Maafkan dengan usia yang sudah segini aku masih berada dilevel yang rendah
Sudah dua puluh satu tahun lebih menikmati waktu, tapi masih sering menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Membiarkan waktu terlewati begitu saja, Seakan waktu begitu panjang dan bisa di ulang
Dan duhai hati yang masih sering selingkuh dari menomorsatukan DIA, hati yang kadang merindukan yang belum seharusnya dirindui, mencintai yang belum tentu pilihan DIA.
Ohh duhai hati.. tetaplah satu dalam cinta NYA
Tapi trima kasih..... komitmen itu masih tetap utuh terjaga, komitmen yang konsisten dari mulai di niatkan sampai sekarang, meski dalam hati ada satu nama yang juga konsisten disana dan belum tergantikan sampai detik ini. Semoga Allah mengahapuskannya jika dia bukan pilihan dari NYA untukku
Biarkan Dia yang menuntun, biarkan DIA yang menentukan, karena DIA yang maha tahu DIA yang maha penentu segala-galanya
Pada waktunya kelak Allah mempertemukan kita dalam ridha NYA yang mulia, dalam ikatan yang suci
Janji Allah selalu pasti dan aku meyakininya
Semoga DIA, Allahku meneguhkan hati ini, meninggikan iman dan memberikan hidayah - NYA selalu untuk kita


Kamis, 30 Oktober 2014

 :)
Semua hal telah tertulis untukku, aku tahu janji Allah itu pasti
Entah siapa dia kelak yang akan Allah hadirkan, menemani perjuanganku,
Untukku menumpahkan segenap cinta kasih sayang dan segudang perhatian penuh kasih
Masih rahasia.....
Tapi aku boleh berharap dan meminta,
Aku ingin ‘dia’ dari Mu ya Rabb
‘dia’ yang bisa jadi imam dan ayah yang baik untukku dan anak-anak kami kelak
‘dia’ yang penuh cinta, kasih sayang, komitmen tinggi, bertanggung jawab untuk dunia dan akhirat, juur dan penuh kesetiaan
‘dia’ yang memahami betul apa makna ‘kita’, tujuan ikatan suci yang akan kami bina
Manusia memang tidak ada yang sempurna, tapi semoga ‘dia’ adalah hamba Mu yang mau dan terus memperbaiki diri dan slalu meningkatkan iman dan taqwa beliau
Aku percaya ‘dia’ sedang memperbaiki diri dan mempersiapkan dirinya dan semuanya untuk kelak engkau pertemukan denganku, Rabb.. untuk saling mencinta menuju surga Mu
Dan semoga hingga waktu itu tiba, Engkau menjaga kesucian hatinya untukku dan hati suciku untuknya.

Aamiin............................

Senin, 13 Oktober 2014

we just plan

Ketika manusia bermimpi, berharap, dan berrencana dalam hidupnya, selanjutnya mengusahakannya; itu memiliki kemungkinan 99 % berhasil dan juga 99% untuk gagal. Ketahuilah, ada satu zat yang bersifat mutlak menentukan segala hal yang menjadi rencana manusia, satu zat yang bisa melakukan apapun, yang mungkin menjadi tidak mungkin dan yang tidak mungkin menurut kita menjadi mungkin. Dialah zat yang Esa, ALLAH SWT.
Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, ada diantara kita yang bersyukur dan memuji betapa Allah maha pengasih dan penyayang, dan tak jarang ada yang lupa kalau semuanya adalah dari Sang Pencipta. Ketika semuan jauh meleset dari rencana, ada adar kita yang merasa Allah tidak adil, Allah tidak memberikan apa yang baik menurut kita untuk kita, dan sebagain ada yang menerima dengan lapang dada dan meyakini Allah memeiliki rencana yang lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Terkadang yang baik menurut kita belum tentu itu baik untuk kita, dan yang menurut kita itu buruk untuk kita belum tentu itu buruk untuk kita, Allah SWT yang maha tahu segalanya, Dialah yang mengetahui mana yang baik untuk kita dan mana yang tidak baik. Maka tetaplah berlapang dada dan bersyukur untuk semua hal yang diberikan kepada kita.
Saat kita mendapatkan apa yang kita harapkan, percayalah itu adalah kasih sayang Allah kepada kuta, dan ketika kita ditimpa cobaan yakinlah itu juga betuk kasih sayang Allah kepada kita. Tetaplah mensyuluri setiap hal yang Allah karuniakan dalam hidup kita. Berat ringan cobaan yang kita hadapi, semua itu akan melatih keimananmu untuk menjadi lebih dewasa dan kuat melewatinya, tapi jika kita membiarkan rasa keberatan dan kesedihan berlarut dalam menghadapinya yang ada iman kita akan semakin lemah dan bisa membuat jauh dari Nya.
Semoga kita adalah hamba-hamba Allah yang selalu setia dijalan Nya, dalam keadaan susah-sengan-sakit-sedih-happy-sakit-sehat dalam hidup hingga nanti saat kematian dan kehidupan abadi kita juga dijaga oleh Nya dan dipertemukan dengan Nya dan kekasih Nya.

Aamiin......................

Sabtu, 19 Juli 2014

be better

Seringkali kita merasa kenapa kita tidak bisa menemukan atau mendapatkan apa yang kita harapkan? 
Seringkali membandingkan dengan orang lain kok mereka bisa mudah saja mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apa kurangnya kita? 
Padahal terkadang kita merasa sudah melakukan hal yang sama bahkan lebih dari mereka. Kita melakukan yang seharusnya dilakukan.Coba tanyakan lagi apakah kita sudah beribadah dan berdo'a dengan benar? Q.S Al-Fatihah disebutkan "Iyyakana' Buduu Wa iyya Kanasta'in" Dialah (Allah SWT) tempat menyembah dan tempat meminta. 
Lihat saudaraku, menyembah dulu baru meminta. Pahamilah..mungkin saja kita kebanyakan meminta saja sedangkan dalam hal menyembah Allah kita belum bener. Dalam hal ibadah kita masih belum sempurna. Ini bukan hanya untuk saudara-saudaraku saja, ini juga mengingatkan diriku sendiri yang masih belum sempurna dalam hal ibdah yang masih sering mengeluh dan merasa berat terkadang menjalani hidup. Tapi mari kita sama-sama introspeksi diri kita saudaraku, sama-sama kita memuhassabah diri sudahkah ibadah kita bener? 
Kalau itu sudah benar jangan pernah merasa kurang beruntung apalagi merasa iri dengan keberhasilan teman atau saudara kita tersebut.
Allah menguji hamba-Nya dengan berbagai cara, baik dari diri sendiri ataupun dari luar diri kita sendiri. Kita diuji dengan kelebihan, kekurangan, kemenangan, kekalahan, keberhasilan, kegagalan, kekayaan, kemiskinan, dan lain hal sebagainya. Saat kita merasa kehidupan sedang di atas itu bukan hanya karunia bagi kita tapi juga terkandung ujian disana, bersyukur gag kita dengan semua karunia yang Allah berikan, masihkah kita mengingat semuanya itu datang dari yang maha pemberi reeki, Allah SWT. Apalagi saat kita dibawah bisakah kita bersabar melewati semuanya tanpa berkeluh-kesah?
Kembali lagi jika kita melihat temen, saudara atau orang lain berhasil daripada kita, bersykurlah. Meski bukan padamu tapi kamu masih melihat orang lain bahagiah. Berarti Allah masih ingin melihat kita berjuang lebih semangat lagi, Allah SWT ingin melihat apakah sabar kita berbatas atau sungguh-sungguhkah kita sabar.